Inggris bukan favorit di Piala Eropa 2012. Ini wajar, mengingat Inggris
bukan lagi kekuatan sepak bola yang patut dijadikan acuan. Lihat saja
prestasi Inggris di Piala Dunia 2010. Negara ini juga gagal lolos ke
Piala Eropa 2008.
Kami memprediksi The Three Lions akan gagal di babak penyisihan Grup D. Berikut lima alasannya:
1.
Inggris berada di grup sulit bersama tuan rumah Ukraina, Prancis yang
penampilannya sedang menanjak dan Swedia yang tidak mudah dibendung.
Kualitas
susunan pemain Inggris memang di atas Ukraina. Tapi sebagai tuan rumah,
Ukraina punya dukungan puluhan ribu penonton. Apalagi fans sepak bola
di Ukraina adalah salah satu yang paling fanatik di Eropa.
Prancis
dan Swedia pun boleh dibilang punya kekuatan yang imbang dengan
Inggris. Perhatian lebih ditujukan ke Prancis yang semenjak dilatih oleh
Laurent Blanc memiliki semangat dan permainan yang lebih menjanjikan.
Apalagi sebagian besar pemain inti Les Blues dalam kondisi fit dan
performanya sedang bagus-bagusnya di klub masing-masing.
2. Wayne
Rooney absen di dua laga penyisihan grup karena hukuman dari UEFA.
Yaitu saat Inggris menghadapi Prancis (11 Juni) dan ketika melawan
Swedia (15 Juni).
Inggris memang masih punya Andy Carrol,
Jermaine Defoe dan Danny Welbeck yang masih dalam pemulihan cedera. Tapi
dari ketiga nama itu, jelas Rooney lebih punya kualitas. Rooney
melesakkan 37 gol di semua kompetisi musim lalu dalam 46 laga bersama
Manchester United. 27 gol di antaranya di Liga Primer Inggris menjadikan
ia pencetak gol kedua terbanyak setelah penyerang Arsenal Robin van
Persie.
Tanpa kehadiran Rooney di dua pertandingan di Grup D, Inggris akan bekerja ekstra keras untuk bisa menjebol gawang lawan.
3. Tidak hadirnya pemain-pemain berpengaruh di skuad.
Rio
Ferdinand, salah satu bek tengah terbaik di Eropa, tidak dipanggil
masuk tim nasional. Gareth Barry dan Frank Lampard cedera. Dan tidak ada
Michael Carrick, gelandang tengah paling produktif di Liga Primer, yang
memutuskan pensiun dari karier di tim nasional.
Faktor-faktor di
atas diyakini akan melemahkan kekuatan Inggris secara teknis. Terutama
di lini tengah yang menjadi pusat kekuatan permainan sepak bola modern.
Gareth
Barry dan Frank Lampard adalah pilar di klub Manchester City dan
Chelsea. Barry terkenal karena kemampuannya menyeimbangkan lini tengah,
sedangkan Lampard masih menjadi gelandang senior Inggris yang paling
kreatif.
Masih ada Steven Gerrard yang menjadi kapten The Three
Lions. Tapi musim lalu Gerrard banyak menghabiskan untuk pemulihan
cedera. Scott Parker? Pemain ini terlalu temperamental. Sisanya adalah
pemain-pemain lincah yang kurang jam terbang internasional.
4. Kemampuan taktik dan strategi Roy Hodgson.
Banyak
pihak terkejut ketika Roy Hodgson ditunjuk menjadi manajer Inggris pada
akhir April 2012 lalu. Hodgson bukanlah orang yang dijagokan media
setempat untuk menggantikan Fabio Capello. Mereka lebih menjagokan Harry
Redknapp atau Stuart Pearce.
Secara statistik prestasi Roy
Hodgson sebelum melatih The Three Lions biasa-biasa saja. Menurut situs
Opta Sports, persentase kemenangan pelatih kelahiran 9 Agustus 1947 itu
malah di bawah 40 persen!
Saat melatih West Bromwich Albion
rata-rata kemenangan hanya 38 persen, Liverpool 35 persen, Fulham 34
persen dan Blackburn Rovers 35 persen.
Kelebihan Hodgson ialah karena ia pelatih senior.
5. Tekanan media Inggris.
Media-media
di Inggris terkenal sangat pedas jika melontarkan kritik. Tak
terkecuali kepada tim nasional mereka. Tak jarang mereka mempertanyakan
sampai mempermalukan pemain yang dianggap gagal bermain bagus.
Lihat
kasus David Beckham di Piala Dunia 1998. Beckham yang mendapat kartu
merah karena menendang Diego Simeone saat Inggris berhadapan dengan
Argentina di perdelapan final. Media Inggris langsung menjadikan Beckham
menjadi musuh bersama bangsa.
Di Piala Eropa 2012 hal semacam itu bisa terjadi. Apalagi jika di pertandingan pertama Inggris bermain buruk.
Tekanan dari media juga menjadi salah satu beban psikologis yang berat bagi para pemain dan pelatih Inggris.